Text
Kekerasan Budaya Pasca 1965: Bagaimana Orde Baru Melegitimasi Anti-Komunisme Lewat Sastra dan Film,
Buku Kekerasan Budaya Pasca 1965 mengkaji bagaimana rezim Orde Baru membangun, menyebarkan, dan mempertahankan ideologi anti-komunisme melalui berbagai praktik kebudayaan, terutama sastra dan film. Herlambang menunjukkan bahwa kekerasan pasca peristiwa 1965 tidak hanya berupa kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan simbolik dan kultural yang dilembagakan negara melalui proses rekonstruksi narasi sejarah.
Melalui analisis kritis terhadap karya sastra, kurikulum, film propaganda seperti Pengkhianatan G30S/PKI, serta kebijakan kebudayaan lainnya, buku ini mengungkap bagaimana negara menciptakan “kebenaran resmi” tentang tragedi 1965. Narasi tersebut menempatkan PKI sebagai musuh tunggal dan mutlak, sambil menutupi pembunuhan massal, penahanan, dan penyiksaan terhadap warga sipil yang dituduh terkait komunisme.
Herlambang memperlihatkan bahwa dominasi narasi ini berfungsi untuk melegitimasi kekuasaan politik Orde Baru, menekan perbedaan pandangan, dan membentuk ingatan kolektif masyarakat Indonesia selama puluhan tahun. Buku ini menekankan bahwa memahami kekerasan budaya merupakan langkah penting untuk mengungkap ketidakadilan sejarah dan mendorong rekonsiliasi di masa kini.
Tidak tersedia versi lain