Text
Strategi Melawan Operasi Informasi Musuh Dalam Kerjasama RSN-TNI AL Guna Mendukung Keamanan Maritim Regional
Tesis ini membahas strategi melawan operasi informasi musuh dalam kerangka kerja sama antara Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) guna meningkatkan keamanan maritim regional. Perkembangan cepat dalam peperangan hibrida, yang didorong oleh kemajuan teknologi dalam Revolusi Industri 4.0, telah menjadikan operasi informasi sebagai elemen utama dalam konflik modern. Operasi ini, termasuk disinformasi, serangan siber, dan manipulasi psikologis, menghadirkan risiko besar bagi keamanan nasional dan maritim, terutama di Asia Tenggara. Singapura dan Indonesia, dengan kepentingan maritim yang strategis, semakin rentan terhadap ancaman ini karena ketergantungan besar mereka pada sistem informasi dan perdagangan maritim. Penelitian ini menganalisis strategi yang saat ini digunakan oleh kedua angkatan laut dan mengidentifikasi kelemahan dalam kemampuan mereka untuk melawan ancaman tersebut. Studi ini mengusulkan pendekatan multi-dimensional yang mencakup peningkatan koordinasi lintas lembaga, pemanfaatan teknologi baru seperti kecerdasan buatan, dan pelaksanaan latihan maritim bersama untuk meningkatkan ketahanan terhadap peperangan informasi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan data yang diperoleh dari wawancara, tinjauan literatur, dan studi kasus insiden di Laut China Selatan. Hasil penelitian menekankan pentingnya strategi yang proaktif dan terintegrasi dalam menghadapi tantangan kompleks yang ditimbulkan oleh operasi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk berkontribusi pada pengembangan strategi pertahanan maritim yang kuat dan terintegrasi, serta memperkuat kerja sama RSN-TNI AL dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Kata kunci : Operasi informasi, perang hibrida, kerja sama bilateral, keamanan maritim, disinformasi, ancaman siber, ASEAN, kecerdasan buatan, koordinasi lintas lembaga, Laut China Selatan
Tidak tersedia versi lain