Text
Analisis Peran Fighter Controller Pada Operasi Udara Perlawanan Satgasud Guna Mendukung Operasi Amfibi
Fighter Controller (FC) memiliki peran vital sebagai pengendali pertempuran udara pada Operasi Udara Perlawanan oleh Satgasud dalam menghadapi ancaman udara yang mengganggu Operasi Amfibi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran FC dalam pelaksanaan operasi, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta apa saja item penilaian keterampilan (skill assessment) yang harus dimiliki dan diterapkan FC saat menjalankan tugas. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan pelaku operasional didukung studi literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran FC mencakup kedudukan sebagai penghubung komando, bertugas dalam pengendalian pertempuran udara, berwewenang memberikan instruksi, dan bertanggung jawab menjaga keselamatan serta keberhasilan misi, menjadikan mereka krusial dalam mengarahkan operasi secara real-time melalui koordinasi lintas satuan. Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi FC seperti perbedaan komunikasi taktis antara TNI AU dan TNI AL, keterbatasan kemampuan pengendalian pertempuran udara oleh Air Controller di KRI, serta terbatasnya kemampuan radar dalam deteksi ancaman udara terbang dan belum terintegrasinya data radar antar-matra. Lebih lanjut, penelitian ini juga membahas penerapan skill assessment yang wajib dikuasai oleh FC dalam menjalankan tugas, meliputi sortie preparation dan admin, kolaborasi (teamwork, attitude), pemantauan (flight safety dan emergency), situation awareness dan manajemen ruang udara, serta kemampuan pengendalian pertempuran udara dan komunikasi taktis menunjukkan bahwa aspek-aspek ini krusial untuk keberhasilan operasi udara perlawanan dalam mendukung Operasi Amfibi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, pertama, bahwa FC memiliki peran strategis yang ditunjukkan dengan adanya satu kesatuan antara kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawabnya sebagai salah satu pemain kunci pada Operasi Udara Perlawanan guna mendukung Operasi mendukung Operasi Amfibi. Kedua, terdapat tantangan yang dihadapi oleh FC seperti perbedaan komunikasi taktis antara TNI AU dan TNI AL, keterbatasan kemampuan Air Controller di KRI, serta masalah deteksi radar dan integrasi data radar antar matra. Ketiga, untuk mencapai suatu keberhasilan pelaksanaan tugas Operasi Udara Perlawanan dibutuhkan penerapan kemampuan pengendalian pertempuran udara dengan item penilaian kemampuan (skill assessment) yang terpenuhi.
Kata kunci: Operasi Amfibi, Ancaman udara, Operasi Udara Perlawanan, Peran Fighter Controller.
Tidak tersedia versi lain