Text
Analisis Penggunaan Teknologi Coating Antifouling Pada Bangunan Bawah Garis Air Guna Mempertahankan Perfomansi KRI
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan 17.504 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 km, menghadapi berbagai tantangan keamanan maritim, termasuk illegal fishing, penyelundupan, dan terorisme. Untuk menjaga kedaulatan negara di laut, peran TNI Angkatan Laut melalui operasi keamanan laut sangat penting. Salah satu masalah utama dalam pelaksanaan operasi KRI adalah penurunan kecepatan akibat penumpukan fouling di bawah garis air (BGA) yang meningkatkan hambatan kapal sehingga konsumsi bahan bakar semakin meningkat. Meskipun BGA KRI sudah dilapisi cat antifouling, pertumbuhan fouling tetap terjadi, terutama pada kapal yang sering berada di pangkalan. Faktor lingkungan laut Indonesia, seperti salinitas dan suhu, mendukung perkembangan fouling sehingga diperlukan perawatan rutin termasuk pembersihan BGA menggunakan metode scraping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan cat antifouling dalam melindungi BGA KRI, faktor faktor yang menyebabkan tidak efektifnya cat antifouling serta upaya dalam meningkatkan efektivitas cat antifouling. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan tools sofware NVIVO dengan sumber data primer dan sekunder. Lokasi penelitian dilaksanakan di Satkat Koarmada II Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan cat antifouling pada KRI masih belum optimal meskipun cat antifouling yang digunakan telah memenuhi standar kualitas dan lulus berbagai uji dari Labinkimat. Faktor eksternal seperti pola perawatan yang kurang tepat, pola operasi KRI yang mengikuti konsep employment circle menyebabkan 2/3 dari jumlah KRI lebih sering diam di pangkalan sehingga meningkatkan paparan fouling, serta kondisi lingkungan laut seperti polutan, arus, suhu, salinitas, pH, dan kadar oksigen terlarut turut mempengaruhi pertumbuhan fouling sehingga menurunkan efektivitas cat antifouling dalam melindungi BGA KRI. Untuk meningkatkan efektivitasnya, diperlukan dua upaya utama, pertama penerapan pola perawatan yang tepat, termasuk pemanfaatan muara sungai, penggunaan floating sea barrier, dan pembersihan rutin dengan underwater hull cleaning serta penggunaan teknologi antifouling modern seperti Ultrasonic Wave Antifouling (UWA) yang lebih ramah lingkungan, lebih powerfull, tidak terpengaruh akan kondisi lingkungan dan mampu mengurangi kebutuhan pembersihan rutin meski membutuhkan investasi awal yang lebih tinggi.
Kata Kunci: Cat Antifouling, Fouling, Ultrasonic Wave Antifouling (UWA)
Tidak tersedia versi lain