Text
Analisis Perancangan Kapal Terintegrasi Guna Percepatan Pembangunan Kapal Dalam Rangka Pemenuhan Alutsista TNI AL (Studi Kasus KRI Kelas PC 40)
Alat Utama Sistem Persenjataan (Alustista) memegang peranan penting dalam pertahanan dan keamanan suatu negara, termasuk di Indonesia, yang sangat bergantung pada kekuatan armada kapal perang dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) salah satunya KRI Kelas PC 40. Belum terpenuhinya kebutuhan alutsista KRI Kelas PC 40 menunjukkan adanya kekurangan dalam Postur TNI AL 2005- 2024, dimana sesuai kebutuhan 50 KRI namun yang ada sampai saat ini berjumlah 48 KRI. Hal itu mencerminkan perlunya percepatan pengadaan KRI Kelas PC 40 untuk memastikan terpenuhinya KRI Kelas PC 40 untuk melaksanakan operasi laut. Permasalahan pada pengadaan alutsista KRI Kelas PC 40 yakni sering mengalami keterlambatan dari timeline pengadaan pada saat diserahkan ke TNI AL dan desain kapal yang diproduksi tidak communality. Permasalahan yang diteliti pada tesis ini menggunakan metode penelitian bersifat kualitatif dengan pengambilan data berupa pendapat para ahli/expert di Sreenal, Disadal dan Kepala Proyek Pembangunan galangan yang pernah membangun KRI Kelas PC 40 (PT. Karimun Anugrah Sejati, PT. Palindo Marine dan PT. Caputra Mitra Sejati). Setelah diperoleh data wawancara dan analisis dokumen kemudian diolah dengan menggunakan tools Nvivo 12 pro yang bertujuan untuk mengkaji hasil perancangan dan pembangunan KRI Kelas PC 40 yang sudah diserahkan ke TNI AL sehingga didapatkan strategi terpenuhinya KRI Kelas PC 40 dengan desain yang communality. Strategi tersebut diawali dengan pembuatan kontrak desain oleh TNI AL sebelum dilaksanakan kontrak pembangunan kapal dimana TNI AL memiliki hak paten atas desainnya sendiri sehingga terwujudnya communality desain kapal. Pembuatan kontrak desain kapal tersebut melibatkan TNI AL, galangan, Biro Klasifikasi dan konsultan bidang desain kapal. Pada proses pembangunan yang melibatkan Satuan Tugas Proyek Pengadaan (Satgas Yekda) melaksanakan pengawasan secara ketat dimana tahapan timeline harus ditepati. Adapun antisipasi keterlambatan kedatangan material yang berasal dari luar negeri dimana percepatan pembelian dilakukan diawal masa berlaku kontrak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun pelaksanaan pembangunan KRI Kelas PC 40 telah dilaksanakan namun belum terpenuhi berdasarkan Postur TNI AL 2005-2024 sehingga butuh mengoptimalkan proses agar dapat memenuhi kebutuhan alutsista secara menyeluruh dan tepat waktu. Upaya ini sangat penting untuk menjaga kedaulatan dan keamanan laut Indonesia dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Kata kunci : KRI Kelas PC 40, Communality, Kontrak Desain, Strategi Percepatan Pembangunan
Tidak tersedia versi lain