Text
Pengaruh Kemampuan Puskodal Dan Kesiapan Tempur KRI Terhadap Efektivitas Operasi Keamanan Laut Di Selat Singapura
Selat Singapura merupakan wilayah perbatasan laut Indonesia - Singapura yang memiliki arti strategis dan nilai ekonomi yang tinggi. Potensi perairan ini berbanding lurus dengan meningkatnya kejahatan transnasional yang terjadi di perairan tersebut. Beberapa kejadian pelanggaran hukum yang terjadi di Selat Singapura, antara lain tindak pidana perompakan, peredaran gelap Narkoba, perdagangan manusia, imigran gelap, penyelundupan orang, penyelundupan senjata api, penyelundupan barang elektronik dan penyelundupan pakaian bekas. Permasalahan keamanan laut di Selat Singapura dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kemampuan Puskodal dan kesiapan tempur KRI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan Puskodal dan kesiapan tempur KRI terhadap efektivitas operasi keamanan laut di Selat Singapura. Populasi dalam penelitian ini adalah personel Puskodal Koarmada I serta ABK KRI Jajaran Koarmada I dan Lantamal IV yang berjumlah 1.780 orang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah 95 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain survei. Pengolahan data menggunakan tools SPSS versi 25 terhadap uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Kemampuan Puskodal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Operasi Keamanan Laut di Selat Singapura, yang ditunjukkan dengan nilai t-hitung (4,121) lebih besar dari nilai t-tabel (1,985), nilai koefisien korelasi (0,393/positif) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05); (2) Kesiapan Tempur KRI berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Operasi Keamanan Laut di Selat Singapura, yang ditunjukkan dengan nilai t-hitung (6,416) lebih besar dari nilai t-tabel (1,985), nilai koefisien korelasi (0,554/positif) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05); (3) Kemampuan Puskodal dan Kesiapan Tempur KRI secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Operasi Keamanan Laut di Selat Singapura, yang ditunjukkan dengan dengan nilai F-hitung (22,430) lebih besar dari nilai F-tabel (3,10), koefisien korelasi (0,573/positif) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05). Kesimpulan penelitian ini secara umum adalah terdapat pengaruh Kemampuan Puskodal dan Kesiapan Tempur KRI secara parsial dan simultan terhadap Efektivitas Operasi Keamanan Laut di Selat Singapura, dan tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini seluruhnya terbukti diterima.
Kata kunci: Kemampuan Puskodal, Kesiapan Tempur KRI, Efektivitas Operasi Keamanan Laut
Tidak tersedia versi lain