Text
Analisis Pemberdayaan KRI Kelas Bantu Tunda Samudera (BTD) Dalam Operasi Search And Rescue (SAR)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemberdayaan KRI Kelas Bantu Tunda Samudera (BTD) dalam mendukung operasi Search and Rescue (SAR) di perairan Indonesia yang rentan bencana. Mengingat letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, keberadaan KRI Kelas BTD sangat strategis untuk menangani keadaan darurat di laut yang sering terjadi akibat cuaca ekstrem dan kecelakaan maritim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi kasus yang melibatkan wawancara mendalam dengan pejabat terkait di lingkungan TNI Angkatan Laut dan Basarnas, serta pengolahan data dengan perangkat lunak Nvivo 12. Permasalahan utama yang teridentifikasi dalam pemberdayaan KRI Kelas BTD meliputi keterbatasan jumlah KRI, usia kapal yang melebihi 25 tahun, dan peningkatan profesionalisme personel. Temuan penelitian menunjukkan bahwa KRI Kelas BTD berperan penting dalam operasi SAR, khususnya di wilayah-wilayah yang memerlukan respons cepat, namun keterbatasan jumlah KRI dan usia kapal menurunkan efektivitas operasi, sehingga direkomendasikan peningkatan jumlah dan modernisasi KRI Kelas BTD melalui repowering untuk Koarmada I dan II, serta pengadaan KRI Kelas BTD baru untuk Koarmada III guna memperluas jangkauan dan meningkatkan kesiapan operasi SAR. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk kebijakan operasional SAR di laut yang lebih efektif, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas instansi dalam upaya penyelamatan nasional di wilayah Indonesia.
Kata Kunci: Pemberdayaan, KRI Kelas BTD, operasi SAR, TNI Angkatan Laut, Basarnas, repowering, kebijakan operasional, kolaborasi lintas instansi.
Tidak tersedia versi lain