Text
Analisis Konsep Pusinfomar TNI Sebagai Virtual Maritime Gate Guna Mendukung Smart Defense Di Ibu Kota Nusantara
Saat ini belum ada sistem pertahanan berbasiskan Virtual Maritime Gate untuk melindungi IKN, sinergi dan kerja sama yang terjalin antar stakeholder kemaritiman masih mengutamakan ego sektoral, hasil pantauan dari berbagai stakeholder kemaritiman belum menjadi sebuah Big Data kemaritiman yang terpadu. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka peneliti melaksanakan penelitian dengan judul “Analisis Konsep Pusinfomar TNI sebagai Virtual Maritime Gate Guna Mendukung Smart Defense di Ibu Kota Nusantara”. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem pertahanan Virtual Maritime Gate di IKN, faktor apa saja yang mempengaruhi sinergitas dan kerja sama antar stakeholder kemaritiman dan upaya untuk mewujudkan Big Data kemaritiman yang terpadu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan menggunakan tools NVivo 12 Plus. NVivo 12 Plus digunakan dalam pengolahan data dan menghasilkan nodes pada setiap rumusan masalah. Selanjutnya dilakukan analisa data untuk menjawab ketiga rumusan masalah. Hasil penelitian yang pertama didapatkan bahwa konsep sistem pertahanan mencakup empat aspek penting yaitu gelar operasi, teknologi informasi, pertahanan siber dan intelijen. Gelar operasi yang harus dilaksanakan oleh Pusinfomar TNI yaitu membangun MCC di posisi strategis dan teknologi informasi yang harus dimiliki meliputi pemantauan maritim permukaan air meliputi AIS, VIIRS, RF, SAR, ARPA, SBRS dan UAVs. Sedangkan teknologi informasi pemantauan bawah permukaan air yaitu dengan menggunakan Sonar, Sonobuoy, UUVs, Underwater Acoustic Sensors dan Seafloor Surveillance Systems serta teknologi untuk menganalisis ancaman dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML) dan Big Data Analytics (BDA). Pusinfomar TNI juga harus mampu menangkal serangan siber. Selain itu dalam mendapatkan informasi intelijen, Pusinfomar TNI perlu menjalin kerja sama dengan BIN, Bais TNI, BMKG dan stakeholder kemaritiman. Hasil penelitian yang kedua didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi sinergitas dan kerja sama yaitu persamaan persepsi, interoperability dan information sharing. Sedangkan hasil penelitian yang ketiga peneliti mendapatkan bahwa untuk mewujudkan big data kemaritiman yang terpadu, Pusinfomar TNI harus membangun data center dengan kemampuan Tier 3 dan menyusun SOP. Untuk memastikan keamanan, efisiensi dan transparansi big data dengan menggunakan teknologi blockchain.
Kata Kunci: Pusinfomar TNI, Virtual Maritime Gate, Sistem Pertahanan, Sinergitas dan Big Data.
Tidak tersedia versi lain