Text

Laksamana R. Subyakto Perintis Modernisasi Angkatan Laut

---

Pembawaannya tenang, berwibawa, penuh perhitungan, disertai sikap penuh disiplin khas perwira Angkatan Laut. Itulah sekilas pandangan mengenai sosok seorang Laksamana R. Subyakto. Namun di balik semua itu, ternyata dalam diri Putra Banyumas tersebut menyala jiwa patriot dan navalis sejati yang visioner. Meskipun terlahir di keluarga priyayi Jawa dan dibesarkan di masyarakat agraris, namun rasa cintanya terhadap laut telah membawanya berbakti dan mengabdi di medan lautan.

Pengabdian R. Subyakto diawali saat mendaftarkan diri sebagai calon perwira cadangan Angkatan Laut Kerajaan Belanda di awal tahun 1942. Ketika Perang Dunia Kedua berkecamuk, Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang. Nasib akhirnya membawa Luitenant Ter Zee III Klasse R. Subiyakto menjadi perwira navigasi kapal selam Belanda.

Saat bertugas di perairan Hindia Belanda, Letnan R. Subyakto mendengar berita kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Berita tersebut merupakan panggilan suci Ibu Pertiwi bagi R. Subyakto untuk memberikan darma bakti terbaiknya bagi tanah air yang menjadi tanah tumpah darahnya.

Berkat visi dan pengalamannya sebagai angkatan laut profesional dan rasa cintanya kepada tanah air, telah mengantarkan R. Subyakto menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) periode 1948 -1959. Selama hampir sebelas tahun memimpin Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), Laksamana R. Subyakto telah membangun fondasi yang kuat dalam upaya mewujutkan angkatan laut profesional, modern dan berkarakter.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

No. Panggil

923.5-Sya-l

Penerbit

Jakarta : Dispenal., 2020

Deskripsi Fisik

182 hal, 16,5 x 23 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Tipe Isi

Text

Tipe Media

Book

Subjek

-

Daftar isi

Informasi Lainnya

Daftar Isi

</li><li>Bab 1. Putera Bahari dari Lereng Gunung Slamet

</li><li>Bab 2. Panggilan Ibu Pertiwi

</li><li>Bab 3. Membina Keluarga Setelah Perang Kemerdakaan

</li><li>Bab 4. Modernisasi Angkatan Laut

</li><li>Bab 5. Menjaga NKRI dari Disintegrasi

</li><li>Bab 6. Lesson Learnt dari Sang Laksamana

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas