Text
Konsepsi Kerjasama Royal Thai Navy Dengan TNI AL Guna Mengantisipasi Perkembangan Lingkungan Strategis Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Keamanan Maritim Regional
Sejak pembentukannya, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) bermaksud membangun hubungan antarnegara di Asia Tenggara atas dasar norma- norma hukum dan moral. Para elite politik ASEAN berhasil mengembangkan suatu "teori perdamaian" yang beranggapan bahwa perdamaian antarnegara ASEAN dan stabilitas regional hanya dapat dicegah pertumbuhannya. Oleh karena itu prinsip non-intervensi, penyelesaian persengketaan perbatasan dan territorial, pengakuan terhadap kedaulatan dan kesatuan wilayah ditegakkan. Perairan Asia Tenggara sangat strategis mengingat perdagangan di antara semua kekuatan ekonomi di dunia melewatinya dan setiap tahun lebih dari 70,000 kapal perdagangan melewati perairan di wilayah ini dan banyak ancaman wilayah maritim tersebut yaitu; perompakan, pembajakan di laut, terorrisme di laut, pencemaran lingkungan hidup maupun bentuk-bentuk kejahatan lintas Negara lain. Ada kemungkinan bahwa terorisme berencana untuk merusak perdagangan di kawasan perairan laut Asia Tenggara, karena sasaran di kawasan ini yang mudah dan sangat sensitive sebagai sistem ekonomi dunia. Oleh sebab itu kerjasama keamanan maritim regional menjadi sangat penting antar negara-negara anggota ASEAN.
Thailand sebagai salah satu negara anggota ASEAN. dan mempunyai perbatasan laut dengan Indonesia di wilayah utara Pulau Sumatra Indonesia, mempunyai kepentingan diwilayah dan sangat erat katanya dengan kepentingan Indonesia di wilayah maritim tersebut. Saat ini hubungan dan kerjasama antara Thailand dengan Indonesia dalam bidang Keamanan maritim masih sangat kurang. Sehingga banyak ancaman dan permasalahan yang belum terselesaikan secara komphrehensif antara Thailand dan Indonesia.
Penulisan naskah ini adalah untuk memberikan gambaran dalam usaha bagi kedua negara untuk mengamankan wilayah perbatasan maritim Thailand dan Indonesia. Royal Thai Navy dan TNI AL ke depan akan menjadi organisasi sahabat yang sangat dekat untuk kerjasama di bidang pertahanan dalam menjaga stabilitas keamanan maritim regional. Oleh karena itu RTN dan TNI perlu mewujudkan konsepsi kerjasama yang disinergikan dengan memberdayakan semua potensi yang ada, sehingga dapat dicapai suatu daya tangkal yang optimal guna terwujudnya pengamanan di wilayah perairan. Untuk mewujudkan kondisi tersebut maka diperlukan unsur penunjang, yaitu peningkatan kerjasama di laut, peningkatan peralatan dan alutsista, peningkatan kemampuan SDM dan penyempurnaan aturan hukum, dimana hal tersebut akan dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap keberhasilan menjaga stabilitas keamanan maritim regional di masa depan.
Tidak tersedia versi lain