Text
Optimalisasi Sistem Perawatan Suku Cadang (SPSC) Kapal Perang Guna Meningkatkan Kesiapsiagaan Angkatan Laut Malaysia (TLDM) Dalam Rangka Meningkatkan Keamanan Laut ASEAN
Malaysia adalah sebuah negara maritim yang memiliki laut yang luas. Malaysia telah melebarkan perbatasan lautnya pada tahun 1982 sesuai dengan penerapan UNCLOS yaitu sejauh 200 mil nautika dikenal dengan ZEE. Jadi peran Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) semakin menantang dalam menentukan perbatasan maritim Malaysia untuk diamankan. Dalam rangka menentukan keamanan dan kepentingan negara selalu dipertahankan, TLDM harus menyiapkan angkatan lautnya agar selalu siapsiaga untuk patroli perairan negara. Untuk merealisasikan konsep kemampuan mandiri, sistem penyediaan suku cadang dan bantuan logistik untuk mendukung senggaraan peralatan amatlah perlu bahkan telah menjadi hal penting dalam konsep pertahanan. Pengoperasian kapal perang TLDM membutuhkan dukungan kegiatan perawatan suku cadang yang berterusan dari depo-depo suplai bagi aktivitas patroli di laut. Ironinya depo-depo suplai mengandalkan dukungan perawatan suku cadang dari PT setempat yang terkait sebagai wakil kepada produsen peralatan asli (OEM). Namun begitu, ada terjadinya kasus-kasus penipuan yaitu suku cadang yang disuplai tidak tulen dan tidak berkualitas. Kasus kebakaran sehingga tenggelamnya sebuah kapal perang TLDM yaitu KD SRI INDERAPURA (EX USS Spartanburg County) akibat korsleting listrik telah menjadi petunjuk dan sejarah hitam Malaysia karena kegagalan untuk mengadakan suku cadang yang berkualitas. Ironinya sebelum kejadian kapal perang tersebut telah diuji dan dibuktikan pulih siap untuk beroperasi di laut. Kendala dan kasus seperti ini dilihat akan menurunkan tingkat operasi armada ke dua Negara untuk mendukung jumlah aktivitas patrol untuk keamanan di laut dan keselamatan kawasan maritim ASEAN. Permasalahan keterlambatan dan hambatan penyediaan suku cadang dan bantuan logistik selama operasi dan pelatihan seringkali dibangkitkan. Dikuatiri jika pekara ini tidak ditanggani dengan segera ia akan mempengaruhi kemampuan TLDM untuk menanggani sesuatu konflik yang ada dari dalam atau luar. Modernisasi yang sedang dilaksanakan tidak berdampak positif terhadap permasalahan logistik pada saat ini. Saran untuk memantapkan sistem pembelian alat ganti ialah "Re-engineering" proses pembelian itu sendiri agar segala kelemahan yang dikenalpasti dapat dihapuskan.
Tidak tersedia versi lain