Text
Optimalisasi Penyiapan Satgas Kontingen Garuda Pada Misi Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB Guna Melaksanakan Operasi Militer Selain Perang Dalam Rangka Melaksanakan Tugas Pokok TNI
Sesuai kebijakan hubungan luar negeri Indonesia yang menganut sikap politik bebas dan aktif, maka sebagai salah satu negara anggota PBB, Indonesia telah berpa'tisipasi pada tugas operasi pemeliharaan perdamaian dunia sejak tahun 1957 dengan mengirimkan Kontingen Garuda pertama ke Sinai Mesir serta Kontingen Garuda lainnya ke benua Afrika, Eropa dan Asia sesuai permintaan PBB. Peranserta aktif Indonesia dalam Operasi Perdamaian Dunia dibawah bendera PBB merupakan komitmen bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 45 yakni ikut melaksanakan ketertiban dunia, TNI selain bertugas untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara juga mempunyai tugas untuk memelihara perdamaian dunia baik di bawah Badan PBB maupun organisasi internasional lainnya dalam rangka mengimplementasikan tugas Operasi Militer Selain Perang sesuai Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI Pasal 7 ayat (2) butir b angka 6 yaitu "melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik negara". Pelaksanaan tugas perdamaian dunia yang dilakukan oleh TNI diwujudkan melalui pengiriman Satgas Kontingen Garuda, Military Observer (Milobs) maupun Military Staff (Milstaff) untuk melaksanakan tugas-tugas pada misi PBB dalam mendukung Operasi Perdamaian (Peace Support Operations). Keberhasilan Kontingen Garuda dalarn beberapa misi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB menimbulkan kepercayaan dunia internasional yang positif baik dari PBB sendiri maupun dari masyarakat di negara yang dilanda konflik. Seiring dengan meningkatnya kepercayaan PBB terhadap peranan Satgas Kontingen Garuda dalam operasi pemeliharaan perdamaian harus disertai dengan peningkatan kesiapan dan kemampuan TNI yang didukung dengan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan sesuai dengan standar PBB.Berdasarkan pengalaman penulis selama bertugas di daerah operasi adanya beberapa permasalahan yang dapat menghambat pelaksanaan tugas Satuan TNI. Permasalahan tersebut yaitu masalah kesiapan operasional dikarenakan adanya beberapa hal, diantaranya adalah pola rekrutmen personel, penyiapan latihan dan dukungan administrasi dan logistik yang masih belum memenuhi standar PBB, sehingga pelaksanaan tugas belum optimal. Tuntutan standar yang dipersyaratkan mutlak dipenuhi, karena apabila tidak dipenuhi maka akan dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi citra bangsa Indonesia nantinya karena penugasan di bawah bendera PBB merupakan penugasan yang penting dan cerminan bangsa Indonesia di dunia internasional. Dalam rangka tercapainya kondisi kesiapan satuan TNI seperti yang diharapkan, maka perlu disusun suatu rumusan kebijakan, strategi dan upaya nyata dalam rangka Optimalisasi Penyiapan Satgas Kontingen Garuda Pada Misi Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB Guna Melaksanakan Operasi Militer Selain Perang Dalam Rangka Melaksanakan Tugas Pokok TNI.
Tidak tersedia versi lain