Text
Optimalisasi Pangkalan TNI AL Ranai Guna Mendukung Satuan Operasional Dalam Rangka Meningkatkan Efektifitas Penangkalan
Negara Indonesia yang berada pada posisi silang dunia yang sangat strategis. Kondisi tersebut membutuhkan suatu sistem pertahanan negara dilaut yang kuat dan disegani. Untuk melaksanakan tugas TNI AL guna menjamin keamanan dan kedaulatan negara, diperlukan kehadiran unsur-unsur operasional TNI AL antara lain KRI, KAL dan Pesud, sedangkan untuk menjaga kehadiran unsur-unsur operasional tetap ada secara terus menerus di laut dibutuhkan peran pangkalan yang dapat mendukung satuan operasional secara optimal. Konstelasi geografi Indonesia sebagai Negara Kepulauan (Archipelagic State) terdiri dari 17.506 pulau besar maupun kecil membentuk suatu corong-corong (choke point) yang kesemuanya masuk dari samudera India, Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik menuju perairan kepulauan Indonesia. Laut Natuna adalah salah satu corong strategis yang memiliki dimensi politik, ekonomi dan militer. Selain itu juga merupakan Sea Lane of Communication (SLOC), Sea Lane Of Tradeoil (SLOT) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia untuk mengakomodasi SLOC dan SLOT tersebut. Perkembangan lingkungan strategis, memberi dampak ancaman aspek laut. Indonesia harus mampu mengendalikan corong strategis laut Natuna tersebut untuk kepentingan nasional dan sebagian internasional. Pengendalian tersebut pada hakekatnya adalah deteksi, identifikasi dan penindakan terhadap kapal atas air maupun kapal selam. Pelaksanaan pengendalian dengan metode pengawasan dari darat ke laut dengan memanfaatkan gelar pangkalan, pengawasan dari laut ke laut dengan cara menghadirkan KRI dan pengawasan dari udara ke laut dengan cara menghadirkan pesud. Gelar pangkalan yang dimaksud salah satunya adalah pangkalan TNI AL Ranai. Pada saat ini kemampuan pangkalan TNI AL Ranai dalam mendukung satuan operasional belum maksimal dikarenakan kurangnya fasilitas pendukung diantaranya fasilitas labuh, fasilitas harkan, fasilitas pembekalan, fasilitas watpers dan fasilitas pembinaan pangkalan yang berdampak pada daya tawar yang kurang dan penangkalan yang tidak efektif dalam rangka menegakkan kedaulatan dan keutuhan NKRI. Untuk menjawab tantangan tugas yang sangat berat maka diperlukan adanya peningkatan kemampuan pangkalan yang tergantung kepada kondisi perekonomian negara yang berdampak terhadap nilai keterbatasan maka perlu diadakan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan pangkalan baik kualitas maupun kuantitas melalui optimalisasi kemampuan pangkalan yang ideal dan modern. Semuanya ini dimaksudkan demi tercapainya kepentingan nasional bangsa Indonesia yaitu perdamaian dan stabilitas keamanan, pembangunan nasional yang berkelanjutan, meningkatkan daya tangkal yang efektif di kawasan dan menjaga kewibawaan pemerintah serta persatuan nasional.
Tidak tersedia versi lain