Text
Optimalisasi Kepemimpinan Lapangan Danyonif Kormar Guna Meningkatkab Profesionalisme Prajurit Dalam Rangka Mendukung TNI AL
Dalam upaya meningkatkan kepemimpinan lapangan Komandan Batalyon Infanteri Korps Marinir saat ini, tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempegaruhi ada dua hal yang mendasar yaitu faktor eksternal dan internal, dimana dari dua faktor tersebut terlihat adanya kekuatan dan kelemahan serta peluang dan kendala, unsur kekuatan dan peluang diupayakan untuk dieksplotir sedangkan untuk kelemahan dan kendala dihilangkan atau paling tidak dieliminir. Di lingkungan Batalyon Infanteri Korps Marinir, pelaksanaan penataran organisasi dalam rangka mendukung kebijaksanaan pimpinan TNI Angkatan Laut khususnya Korps Marinir tersebut diatas, salah satu kendala yang dihadapi adalah masalah kepemimpinan lapangan tingkat Komandan Batalyon Infanteri, karena kemampuan kepemimpinan lapangan Komandan Kompi saat ini belum dapat menunjang kebijaksanaan tersebut. Hal ini telah membawa implikasi berupa tuntutan dan tantangan bagi prajurit Korps Marinir untuk meningkatkan profesionalisme, etika, moral, ilmu pengetahuan dan teknologi prajurit sehingga memiliki kesiapan yang tinggi serta mampu dihadapkan pada tantangan tugas yang semakin kompleks. Profesionalisme prajurit Korps Marinir merupakan unsur penting yang perlu mendapat perhatian, sehingga Korps Marinir dapat berperan sebagai suatu kekuatan yang handal untuk mempertahankan kedaulatan wilayah yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam rangka mendukung kebijaksanaan pimpinan TNI Angkatan Laut khususnya Korps Marinir untuk membentuk suatu satuan kecil, efektif dan efisien tentu tidak terlepas dari masalah peningkatan kualitas kepemimpinan, khususnya kepemimpinan lapangan Komandan Korps Marinir. Komandan satuan itu sendiri, karena fungsi kepemimpinan lapangan merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan dalam membentuk prajurit yang profesional. Belajar dan berlatih dalam rangka meningkatkan profesionalisme keprajuritan merupakan kesejahteraan prajurit yang paling hakiki dan merupakan kebutuhan yang secara sadar harus dikejar dan diraih oleh setiap prajurit, bukan sekedar kewajiban atau keterpaksaan, karena dengan belajar dan berlatih secara baik, terarah dan berkelanjutan makan akan menjauhkan dan menekan kemungkinan terjadinya korban tempur yang sia-sia.
Tidak tersedia versi lain