Text
Konsepsi Pembinaan Taruni Dan Perwira Wanita Lulusan Akademi Angkatan Laut Guna Pembinaan Karir Perwira Wanita Dalam Rangka Pencapaian Tugas TNI Al
Kebijakan keberadaan wanita sebagai peserta didik di AAL adalah suatu keputusan strategis yang dihasilkan dari serangkaian pemikiran visioner untuk meningkatkan sekaligus mengembangkan kualitas sumber daya manusia di TNI AL, khususnya wanita guna mewujudkan salah satu misi TNI AL yaitu mewujudkan personel TNI AL yang bermoral, profesional dan sejahtera. Pada tahun 2013, Mako Akademi TNI telah melaksanakan pendidikan bagi Taruni, termasuk didalamnya 12 orang Taruni yang diproyeksikan ke Angkatan Laut, atau menjadi Taruni AAL pada tahun 2014 sampai dengan 2016, yang kemudian menjadi bagian dari intake Perwira Wanita. Dengan demikian, mulai tahun 2014, TNI AL untuk pertama kalinya akan melaksanakan pendidikan bagi Taruni di AAL, bersama-sama dengan Taruna AAL lainnya. Keberadaan Taruni dengan proporsi yang sangat kecil dibandingkan dengan populasi Taruna AAL dari Tingkat I sampai dengan Tingkat IV, tetap mengharuskan TNI AL, dalam hal ini AAL, untuk melaksanakan tinjauan terhadap semua komponen pendidikan, yang berkaitan dengan keberadaan siswa wanita di dalam dinamika pendidikan yang dilaksanakan. Disamping itu, pelaksanaan rekrut calon Taruni AAL masih kurang mempertimbangkan proses administrasi pendaftaran dan seleksi yang tepat, kurang memperhatikan keseimbangan dan poporsi keterwakilan pemudi seluruh Nusantara, sehingga mengakibatkan kurang terjaminnya hasil perekrutan yang memenuhi standar kuantitas maupun kualitas. Sementara itu pola pembinaan karir Perwira Wanita lulusan AAL ke depan belum jelas, padahal penerapannya dituntut harus sedikit berbeda dengan Perwira Pria lulusan AAL mengingat adanya hal-hal tertentu yang harus disesuaikan dengan kodrat kewanitaannya. Untuk itu, diperlukan konsep pemecahan masalah yang prinsip dan mendasar terkait dengan proses rekrut yang menuntut adanya keseimbangan (proporsional) serta merepresentasikan keterwakilan pemudi-pemudi seluruh Indonesia; perubahan terhadap penerapan beberapa komponen pendidikan yang disesuaikan dengan kodrat kewanitaan dari Taruni; serta diperlukannya pola pembinaan karir yang jelas bagi Perwira Wanita lulusan AAL guna menumbuhkan motivasi kerja dengan menampilkan kemampuan terbaiknya bagi organisasi. Melalui upaya pembenahan pelaksanaan rekrut, penyesuaian komponen pendidikan dan pembinaan karimya ke depan, maka hal ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan Pembinaan Taruni dan Perwira Wanita lulusan AAL guna pembinaan karir dalam rangka pencapaian tugas TNI AL.
Tidak tersedia versi lain