Text
Optimalisasi Operasi Intelijen Maritim Dalam Menanggulangi Kegiatan Illegal Logging Di Wilayah Perairan Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas perairan sekitar 5,8 juta Km2 atau ± 75% dari seluruh luas wilayah Indonesia. Dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 Km, wilayah perairan yang luas dan terletak pada wilayah tropis, menjadikan perairan Indonesia memiliki potensi tingkat kerawanan yang tinggi adanya kegiatan pelanggaran hukum di laut. Salah satu dari pelanggaran hukum yang menfaatkan laut adalah adanya kegiatan illegal logging yang telah menjadi masalah nasional bangsa Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dengan alasan menggunakan jalur kenyataannya kegiatan illegal logging tersebut pelayaran antar pulau, namun untuk tujuan antar negara. Apalagi di era globalisasi dan pasar bebas, dengan segala dalih dipergunakan para pelanggar hukum untuk melakukan aksinya dengan berbagai cara, sehingga menyulitkan penegak hukum di laut yaitu khususnya TNI AL dalam menanganinya. Lebih-lebih dihadapkan dengan keterbatasan jumlah unsur KRI / Pesud yang dimiliki TNI AL tidak sebanding dengan luas wilayah perairan yang diemban. Kondisi yang
demikian perlu adanya dukungan dari Staf Intelijen, yaitu dengan cara mengoptimalkan operasi intelijen maritim dalam menggulanginya, agar proses penegakan hukum di laut dapat segera dieliminer dan dicegah sedini mungkin. Kegiatan operasi intelijen maritim tersebut dilakukan bersama- sama dengan unsur keamanan laut terkait secara terkoodinir dan terintegrasi, sehingga pelaksanaan penangannya lebih cepat. Oleh karena itu para pemimpin TNI AL saat ini, telah mencurahkaan perhatiannya dengan segala upaya mengoperasikan keberadaan unsur yang ada dalam menyikapi masalah ini agar tidak merugikan negara. Disisi lain kondisi perekonomian nasional yang mengalami keterpurukan sejak tahun 1998 masih belum bisa teratasi mengakibatkan keterlambatan TNI AL untuk membeli suku cadang yang diperlukan.
Tidak tersedia versi lain