Text
Konsepsi Pembuatan Peta Q-Route Pada Daerah Ranjau Dalam Mendukung Pertahanan Negara Di Laut
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) sebagai salah satu komponen utama bangsa telah mengembangkan konsep Strategi Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) untuk menjaga kedaulatan bangsa dan Negara di laut. Sebagai penjabaran konsep tersebut dibuat suatu system pertahanan laut pangkalan yang difokuskan pada pertahanan pangkalan dengan menggunakan pertahanan daerah medan ranjau. Pertahanan daerah medan ranjau yang dilaksanakan di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal II) di
memberikan akses keluar Hekitar alur perairan Teluk Jakarta telah
alur perairan tersebut bagi kapal-kapal militer/TNI AL yang melalui rute (Q-Route) aman dan bersifat rahasia. Q- Route yang digunakan oleh kapal-kapal militer agar terhindar dari bahaya ranjau yang telah disebar, sehingga kapal-kapal tersebut dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan baik. Dari data hidrografi, oseanografi, meteorologi, dan morfologi pantai yang ada kemudian digabungkan dengan data yang diperoleh dari hasil survey, maka diketahui bahwa alur perairan Teluk Jakarta dapat dilaksanakan peranjauan. Peranjauan dilaksanakan dengan menggunakan metode Differential Global Positioning Sistem (DGPS) dan ADL (Automatic Data Logging). Daerah medan ranjau pada alur perairan Teluk Jakarta di bagi menjadi 3 (tiga) sektor yaitu sektor 1, sektor 2 dan sektor 3, kemudian dari sektor tersebut dibuat 6 (enam) rute yang aman yang dapat dilalui oleh kapal yang akan keluar masuk ke Pelabuhan, sehingga kapal tersebut aman dari daerah ranjau. Dari rute yang telah dibuat maka dapat dibuatkan Peta Q-Route. Peta Q-Route yang telah dibuat hanya diperuntukan bagi kapal-kapal militer pada saat melalui daerah ranjau yang akan keluar masuk pelabuhan Tanjung Priok.
Tidak tersedia versi lain