Text
Konsepsi Manajemen Pemeliharaan KRI Guna Mengurangi Ketergantungan Pada Negara Luar
Pemeliharaan merupakan segala usaha, kegiatan dan pekerjaan
yang meliputi jasa perawatan / perbaikan dan penyediaan material untuk mempertahankan kondisi material tetap siap pakai atau untuk mengembalikan material dari kondisi rusak ke kondisi siap pakai. Dilingkungan TNI AL, sistem pemeliharaan kapal merupakan perpaduan dari berbagai kegiatan yang saling mengkait dan mendukung satu sama lainnya, serta merupakan kegiatan berlanjut dan saling berhubungan antara kegiatan yang sudah dilaksanakan, yang sedang dan yang akan dilaksanakan. Adapun hasil keluaran dari kegiatan pemeliharaan kapal adalah keandalan kondisi teknis maka dalam pelaksanaannya dituntut adanya suatu keterpaduan yang serasi dan selaras dari seluruh kegiatan pemeliharaan, mulai dari merencanakan, melaksanakan dan mengawasi lingkup pemeliharaan yang akan dilaksanakan, kebutuhan suku cadang serta adanya fasilitas pemeliharaan yang memadai. Dihadapkan dengan berbagai kendala yang ada, baik dari kondisi Alutsista TNI AL saat ini yang sudah sangat tua (rata-rata sudah diatas 25 tahun) dan berasal dari berbagai negara dengan berbagai teknologi, serta keterbatasan kemampu negara dalam penyediaan anggaran untuk perannya, memb tingkat kerusakan
ARM Pal itu sendiri. Dengan ciri semacam itu,
yang timbul menjadi semakin kompleks. Selain itu, usia yang sudah tua dan teknologi yang sudah ketinggalan jaman, membuat sebagian besar komponen / peralatan yang ada di dalamnya sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrik pembuat, sehingga kebutuhan suku cadang / komponen untuk pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikannya harus melalui suatu proses pemesanan yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan harga yang lebih mahal. Hal ini membuat ketergantungan kesiapan kondisi teknis Alutsista pada negara luar menjadi sangat tinggi, khususnya dalah hal penyediaan suku cadang.
Tidak tersedia versi lain