Text
Optimalisasi Peran Dan Kemampuan Fasharkan TNI AL Melalui Pemberdayaan Industri Strategis Nasional Guna Mewujudkan Ketahanan Nasional
Indonesia sebagai negara yang berbentuk republik merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 melalui pengorbanan jiwa dan raga, memiliki berbagai suku, bahasa dan agama terpencar di 17.499 pulau-pulau besar dan keci! menyebar sedemikian rupa, disatukan oleh lautan yang membujur antara 94° 5' s/d 141° 05' bujur timur dan membentang antara 6° 08' lintang utara s/d 11" 15" lintang selatan. Dengan kondisi demografi, geografi, dan potensi sumber daya alamnya, serta situasi IPOLEKSOSBUDHANKAM telah mengukir sejarah panjang Bangsa Indonesia
konflik yang besar sehingolah selalu layak untuk memiliki potensi
ketahanan nasional yang rapuh. Padahal rapuhnya ketahanan nasional salah satu di antaranya adalah diakibatkan oleh lemahnya strategi pertahanan negara kita. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat kesiapan komponen-komponen di dalamnya antara lain adalah alat utama sistem senjata, dan tidak dapat dipungkiri bahwa ALUTSISTA kita rendah kehandalannya, minim jumlahnya bila dibandingkan dengan luas cakupan wilayah yang harus dijaga dan dikendalikan. Salah satu upaya yang perlu direalisasikan untuk meningkatkan kesiapan ALUTSISTA TNI AL dalam rangka mendukung strategi pertahanan nan negara di laut adalah mengoptimalkan peran dan kemampuan Fasharkan TNI AL, agar mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh terhadap kesiapan ALUTSISTA di bidang pemeliharaan dan perbaikan (HARKAN). Peran dan kemampuan Fasharkan TNI AL saat ini belum pada kondisi optimal, dalam melaksanakan HARKAN terhadap
KRI/Unsur hanya terbatas pada tingkat menengah, hasil pelaksanaan HARKAN belum memberikan jaminan akan kesiapan ALUTSISTA dalam mendukung strategi pertahanan negara, pelaksanaan HARKAN memerlukan anggaran lebih tinggi dibandingkan jika dilaksanakan di luar Fasharkan, kualitas hasil perbaikan kurang memenuhi standar spektek.
Tidak tersedia versi lain