Text
Optimalisasi Sistem Dukungan Logistik Guna Mendukung Kesiapan Operasi Maritime Task Force Di Lebanon Dalam Rangka Mewujudkan TNI Angkatan Laut Yang Handal Dan Disegani
Sebagai implementasi dari peran universal TNI Angkatan Laut dalam fungsi diplomasi (Diplomacy Role), maka TNI Angkatan Laut telah mengirimkan lima kali Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) untuk melaksanakan misi perdamaian dunia. Kekuatan Satgas meliputi satu Kapal Rebublik Indonesia (KRI) dan satu Heli (on board) untuk bergabung bersama-sama dengan angkatan laut dari negara lain. Hal ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk mewujudkan TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani melalui kegiatan operasi dan latihan. Agar pelaksanaan operasi MTF dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan perlu dilaksanakan penyiapan dukungan logistik yang matang terutama pada proses pemantapan kondisi teknis alutsista serta bekal awal. Sistem dukungan logistik yang tepat akan sangat berpengaruh pada unjuk kerja KRI di daerah operasi, terlebih pada operasi yang menuntut tingkat kehadiran tinggi. Sistem dukungan ini harus diarahkan pada dua hal pokok yaitu kesiapan kondisi teknis dan pemenuhan bekal. Dalam rangka mewujudkan sistem dukungan logistik yang optimal perlu diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan tersebut. Faktor yang menguntungkan akan menjadi peluang untuk mempercepat tercapainya sistem dukungan logistik yang optimal. Sementara berbagai faktor yang merugikan harus dicarikan solusi penyelesaian untuk mengurangi hambatan yang mungkin terjadi. Dukungan logistik MTF didasarkan pada kebutuhan kesiapan kapal yang telah dipersyaratkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Tingkat kesiapan kondisi teknis diharapkan dapat menjalankan fungsi tempur, penyelamatan dan pertahanan diri. Hal ini tentunya tidak terlepas dari ketersediaan anggaran, kemampuan pemeliharaan dan sumber daya manusia. Oleh sebab itu TNI Angkatan Laut diharapkan mampu mengembangkan sistem dukungan logistik yang paling tepat guna mendukung kebutuhan tugas operasi MTF di masa mendatang. Penyiapan kondisi teknis dan pemenuhan kebutuhan bekal selalu dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu keterbatasan sumber daya serta besarnya tuntutan kebutuhan operasi. Karya tulis ini membahas upaya-upaya untuk mengoptimalkan sistem dukungan logistik yang ada agar dapat menghadirkan unsur MTF secara maksimal. Upaya tersebut didasarkan pada pengambilan keputusan dan penentuan strategi menggunakan analisa SWOT dan SMART.
Tidak tersedia versi lain