Text
Optimalisasi kemampuan prajurit marinir guna pelaksanaan tugas misi perdamaian dunia dalam rangka mendukung tugas TNI
PBB sebagai Organisasi Perdamaian Dunia bertugas sebagi penengah terhadap konflik-konflik yang terjadi dengan menyelesaikan secara cepat dan damai, namun hal tersebut tidaklah mudah karena masing-masing negara yang konflik merasa paling benar dan tidak mau mengalah. Untuk menciptakan suatu iklim perdamaian didaerah konflik membutuhkan suatu effort yang tidak kecil seperti diantaranya adalah masalah personil yang menyangkut sumber daya, peran komando latihan serta rekruitmen guna memperoleh prajurit yang akan ditempatkan. PBB selaku koordinator perdamaian dunia tersebut selalu mengajukan kepada negara anggotanya untuk dapat mengirimkan pasukan perdamaiannya ke daerah konflik namun hal tersebut sering terkendala dengan masih kurang siapnya suatu negara untuk mengirimkan pasukannya. Negara Indonesia adalah salah satu negara yang sering diminta untuk mengirimkan pasukan perdamaiannya ke daerah konflik, namun hal tersebut tidak dapat segera dilayani karena belum adanya kesiapan prajurit, tentu saja Indonesia dapat mengirimkan langsung pasukannya kedaerah konflik, namun dengan kemampuan yang terbatas akan sangat sulit untuk lolos dan bergabung dengan PBB, karena PBB memiliki standar kelulusan tes yang cukup tinggi. Untuk itu Negara Indonesia harus membuat strategi optimalisasi kemampuan prajurit Korps Marinir dalam rangka perdamaian dunia secara dini. Sesuai Undang-Undang RI No. 34 tahun 2004 Pasal 7 ayat 2 huruf b butir 6 menyatakan bahwa tugas TNI selain perang adalah melaksanakan tugas OMSP dalam hal ini tugas perdamaian dunia, untuk itu perlu ada kepedulian pemimpin TNI untuk merencanakan / melaksanakan pembinaan, pendidikan serta latihan untuk penyiapan kemampuan prajurit dalam rangka perdamaian dunia. Namun pada kenyataannya dalam penyiapan kemampuan prajurit dalam hal ini prajurit Korps Marinir masih banyak kendala yang dihadapi seperti SDM yang masih belum memadai, manajemen yang belum tepat, kemampuan prajurit yang masih rata-rata, alat peralatan serta bekal materi masih belum memadai, untuk itu dibutuhkan pelaksanaan pembinaan, pendidikan, kursus oleh Komando latihan dan pengadaan barang serta pendukung lainnya dengan strategi yang tepat. Kegiatan rekruitmen serta pembinaan dalam rangka penyiapan prajurit tersebut diatas akan sangat efektif apabila dimulai sejak dari Kormar, kemudian dilanjutkan ditingkat Mabesal dan selanjutnya ditingkat Mabes TNI, diharapkan dengan hasil pembinaan yang telah diterapkan dengan tepat dan terkendali akan didapat prajurit yang terampil dan dapat melaksanakan tugas misi Perdamaian Dunia (United Nation) dalam rangka mendukung tugas TNI.
Tidak tersedia versi lain