Text
Optimalisasi pangkalan udara TNI AL guna meningkatkan pelayanan operasional pesawat udara dalam rangka mendukung tugas TNI AL
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada posisi silang antara dua samudra (Samudra Hindia & Samudra Pasifik) dan dua benua (Benua Australia & Benua Asia), menyebabkan Indonesia menjadi Sea Line of Communication (SLOC) dan Sea Line Oil Trade (SLOT) dunia yang cukup ramai sehingga banyak negara-negara asing memiliki kepentingan terhadap Indonesia, yang bila dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia. Selain kepentingan ekonomi karena faktor konstelasi geografis tersebut terdapat kekayaan sumber daya alam juga menarik perhatian bangsa-bangsa lain untuk dapat mengeksplorasi kekayaan tersebut bagi kepentingannya. Hal tersebut dapat memunculkan ancaman-ancaman yang salah satu ancaman terbesarnya adalah berupa ancaman tradisional atau ancaman kekuatan militer asing. Oleh karena itu, Indonesia harus selalu membangun Sistim Pertahanan Negara Indonesia yang mampu menghadapi setiap bentuk ancaman yang mengarah pada Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu usaha TNI AL dalam menjaga kedauatan NKRI yang di emban oleh Puspenerbal yaitu dengan menggelar pesud TNI AL dalam melaksanakan operasi patroli udara maritim sebagai kepanjangan tangan KRI untuk memberikan data intelijen di perairan selat Malaka yang kemudian akan di tindak lanjuti pemimpin TNI dan khususnya TNI AL. Ketahan lamaan pesud TNI AL dalam melaksanakan operasi tidak terlepas dari pada suatu Pangkalan Udara TNI AL Sabang dalam melaksanakan dukungan logistik dan dukungan administrasi dalam bentuk kegiatan 4R (Repair, Replenisment, Rest and Recreation) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan SDM yang mampu mengawaki sesuai bidangnya, sarana dan prasarana serta dukungan anggaran yang memadai. Kondisi Pangkalan Udara TNI AL Sabang saat ini belum mampu memenuhi fungsi dukungan sesuai standar dari kelasnya, hal tersebut tercermin dari kondisi sebagai berikut: Belum terpenuhinya kualitas dan kuantitas SDM pengawak organisasi di Lanudal Sabang sesuai dengan DSP dan SKP yang berkaitan dengan fungsi dukungan fasilitas pangkalan, belum di bangunnya sarana dan prasarana yang meliputi dukungan Fasilitas Pangkalan Udara TNI AL yang memadahi sesuai standardisasi khususnya Faslabuh, Fashar, Fasbek dan Faswatpers, terbatasnya dukungan anggaran yang dialokasikan oleh TNI AL kepada Lanudal Sabang sehingga di butuhkan suatu peningkatan terhadap Lanudal. Optimalisasi pangkalan udara TNI AL Sabang guna meningkatkan pelayanan operasional pesawat udara dalam rangka mendukung tugas TNI AL memerlukan suatu pemikiran secara komprehensif dan integral. Hal tersebut di buat dan dikembangkan guna mendapatkan hasil yang maksimal dan efisien dengan melibatkan seluruh kemampuan yang ada. Oleh sebab itu, dalam optimalisasi Lanudal Sabang ini memerlukan suatu keterpaduan dari segenap departemen pemerintah, Kementrian Pertahanan serta Mabes TNI dan TNI AL Keterpaduan tersebut perlu di wujudkan dalam bentuk kebijakan dan strategi yang tepat serta upaya secara terus menrus, terarah, bertahap dan berlanjut dengan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis. Pangkalan Udara TNI AL Sabang harus di bangun sesuai dengan kelasnya agar mampu melaksanakan fungsinya dengan optimal guna meningkatkan pelayanan operasi pesud dalam rangka mendukung tugas TNI AL
Tidak tersedia versi lain