Text
Optimalisasi dukungan bahan bakar minyak dan pelumas guna terlaksananya operasional KRI dalam rangka tercapainya tugas TNI AL
Luasnya wilayah Indonesia yang 2/3 adalah lautan merupakan salah satu media yang berpotensi dapat digunakan untuk datangnya ancaman, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang mengemban peran dan tugas sebagai alat negara bidang pertahanan negara di laut memiliki tugas dan tanggung jawab menjaga kedaulatan wilayah dan menegakan hukum di laut, untuk itu dibutuhkan kehadiran KRI di laut. Perundang- undangan yang mendukung pelaksanan tugas TNI AL, antara lain di dalam Undang-undang RI No. 3/2002, tentang pertahanan negara dan Undang-undang RI No. 34/2004, tentang Tentara Nasional Indonesia, yaitu tugas di bidang Penegakan Kedaulatan (Gaklat) termasuk Binpotnaskuatmar, dan Penegakan Hukum (Gakkum) di Laut Yurisdiksi Nasional. Untuk dapat melaksanakan tugas dan peran tersebut, TNI AL memproyeksikan kekuatannya yang disusun dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan. Kapal Perang (KRI) sebagai salah satu komponen SSAT harus senantiasa siap beroperasi wilayah laut NKRI, secara terus menerus dan berkesinambungan maka mutlak diperlukan suatu pembekalan sebagai salah satu fungsi logistik, yang efektif dan efisien .Salah satu jenis pembekalan yang diperlukan KRI agar selalu siap untuk melaksanakan operasi adalah dukungan bahan bakar minyak dan pelumas (BMP). Keterlambatan dukungan Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP) di daerah operasi mengakibatkan terhentinya kegiatan operasional unsur - unsur KRI, yang pada gilirannya akan menurunkan waktu kehadiran di laut dan meningkatnya waktu tunggu. Kondisi ini kurang menguntungkan dikaitkan dengan tugas-tugas yang diberikan kepada KRI. Untuk itu diperlukan suatu konsep dukungan bahan bakar minyak dan pelumas (BMP) yang optimal, yang meliputi sistem regulasi yang tepat dengan mekanisme yang baik, kemampuan dukungan pangkalan yang didukung dengan sarana prasarana yang memadai, dan sumber daya manusia yang profesional dengan moral yang baik. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan kendala-kendala dalam dukungan bahan bakar minyak dan pelumas (BMP) yang selama ini terjadi bisa diminimalkan sehingga pelaksanaan dukungan BMP ke KRI bisa berjalan secara optimal, diharapkan operasional KRI bisa terlaksana dan tugas-tugas yang diemban dapat tercapai sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Tidak tersedia versi lain