Seperti halnya Senapati, nama pengantinya juga tidak terirai secara memuaskan. Di dalam cerita lisan, Senapati dengan sederhana disebut Panembahan Krapyak, menurut istilah tempat pemeliharaan kijang (krapyak) tempat ia diduga wafat, dan seterusnya ia disebut Raja. Krapyak ini (lengkapnya: Seda ing Krapyak) sangat tua dan namanya sudah disebut dalam karya Rijklif van Goens.
Buku ini berisikan tentang fragmen sejarah yang telah berhasil ditemukan ,entah itu karena disembunyikan atau tersembunyi (belum ada penelitian yang mengungkap),terbagi dalam empat periode yaitu masa hindu-Budha,masa Islam,masa Kolonial, dan masa pasca kemerdekaan.
Di selatan, kejayaan bandar Burnai tenggelam bersama kenangan tragedi Krakatau 1883, keperkasaan Batin Mangunang dan Radin Intan II dan maraknya perdagangan cengkeh di bandar baru Kota Agung. Menjadi lorong lebar bagi masyarakatnya mewujudkan idaman lama, Tanggamus menjadi kabupaten Daerah Tingkat II.
Singapura di tahun-tahun awal pasca perang merupakan sebuah kota pulau yang masih diliputi oleh berbagai kekurangan di segala bidang kehidupan.